kanker bangkrut

Cobalah sesekali tanya orang yang sekarang terkena stroke, apakah sebelumnya dia pernah menyangka akan terkena stroke?

Atau tanyalah orang yang sekarang harus menjalani cuci darah tiap minggu, apakah dulu ia pernah mengira akan mengalami gagal ginjal?

Atau tanya kepada orang yang dalam beberapa bulan ini bolak-balik rumah sakit untuk kemoterapi, pernahkah ia menduga bisa terkena kanker?

Ya, terkadang penyakit kritis datang seperti kecelakaan lalu lintas. Tiba-tiba dan tidak diduga. Vonis dokter terdengar seperti hantaman palu godam. Ya, karena yang bersangkutan mungkin merasa selama ini baik-baik saja. Ia ngantor tiap hari, bergaul dengan teman-temannya, bercengkrama dengan keluarganya, bahkan berolahraga secara rutin.

Penyakit kritis mungkin bisa dicegah. Tapi sebaik apa pun usaha kita, di zaman sekarang ini peluang keberhasilannya tidak akan 100 persen. Kita menerapkan gaya hidup sehat, lingkungan kita belum tentu mendukung. Setiap hari kita makan beraneka ragam hidangan dengan kandungan yang bermacam-macam, bergaul dengan teman-teman yang merokok, menghirup polusi udara, terjebak stres di perjalanan, terpapar sinar ultraviolet dari matahari, dan sebagainya. Semua itu terakumulasi sedikit demi sedikit dalam tubuh kita, dan masing-masing menyumbang peran bagi menurunnya tingkat kesehatan kita. Bisa jadi ujungnya adalah penyakit kritis yang kita tidak sangka-sangka itu. Bisa jadi juga tidak. Tapi satu yang patut disadari, munculnya salah satu dari penyakit kritis bukanlah hal yang mustahil.

“Saya sudah punya askes dari kantor.”

Oke. Tapi askes ada limitnya, dan biasanya askes kantor tidak berdaya menghadapi tagihan penyakit kritis. Dan karyawan yang terkena penyakit kritis bisa jadi tidak diperpanjang lagi masa kerjanya di kantor tsb.

Sebelum anda memutuskan perlu tidaknya mengambil proteksi penyakit kritis, cobalah jawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini:

  • Apakah anda tidak punya satu pun keluhan penyakit, terutama dari jenis yang jangka panjang?
  • Apakah perut anda tidak makin buncit? (Bandingkan keadaannya dengan perut anda lima tahun ke belakang)
  • Apakah berat badan anda normal dan anda akan bisa menjaganya tetap seperti itu?
  • Apakah anda tidak merokok, minum minuman beralkohol, dan semacamnya?
  • Apakah orang di rumah anda/teman-teman/pergaulan anda tidak merokok?
  • Apakah lingkungan tempat tinggal anda sehat (bukan daerah kumuh, bukan kawasan pabrik, cukup udara segar, dll)?
  • Apakah orang-orang yang termasuk kerabat sedarah, yaitu orangtua, kakek-nenek, paman-bibi, dan saudara kandung, tidak ada yang pernah mengalami penyakit kritis?
  • Apakah pekerjaan anda memungkinkan tubuh anda relatif bergerak sehingga otot-otot anda mendapat cukup ruang dan waktu untuk bergeliat?
  • Apakah setiap harinya anda terhindar dari polusi udara dan kemacetan di perjalanan?
  • Apakah anda jarang stres, baik karena masalah pekerjaan, rumah tangga, pergaulan, ataupun kemacetan?
  • Apakah setiap harinya anda tidak mengonsumsi makanan yang mengandung bahan-bahan kimia seperti 4P (penyedap, pewarna, pengawet, pestisida)?
  • Apakah cara makan anda tidak berlebihan, yang bisa berakibat pada menumpuknya kadar gula darah, kolesterol, ataupun asam urat?
  • Apakah anda selalu makan masakan rumah bikinan sendiri, dan tidak pernah atau jarang sekali makan dan jajan di luar?
  • Apakah anda suka berolahraga dan rutin melakukannya?
  • Apakah anda rutin memeriksakan kesehatan anda (general check up)?

Jika pertanyaan-pertanyaan tersebut jawabannya “ya”, maka okelah anda tidak mengambil proteksi penyakit kritis, walaupun kemungkinan untuk terkena tetap ada. Tapi jika beberapa di antaranya anda jawab “tidak”, sebaiknya anda waspada. Tetap berdoa semoga jantung dan darah anda baik-baik saja sampai tua. Tetap menjaga kesehatan dengan cara apa pun yang anda bisa. Pada saat yang sama, siapkan sejumlah dana (boleh kumpulkan sendiri atau lewat asuransi) untuk membayar dokter kalau-kalau kelak sakit kritis menimpa.

Cara Mengantisipasi Tagihan Penyakit Kritis

Masalah utama dari penyakit kritis adalah biaya perawatan dan kehilangan kemampuan bekerja untuk mendapatkan penghasilan.

Untuk masalah biaya perawatan, anda bisa menggunakan asuransi kesehatan dengan limit tahunan yang besar. Di Allianz tersedia produk Rider HSC Premier Plus, yang membayar biaya rumah sakit sesuai tagihan dengan limit mulai 5 miliar per tahun. Anda juga bisa menggunakan produk asuransi kesehatan murni, yang juga membayar biaya RS sesuai tagihan, yaitu Smartmed Premier dan Smarthealth/Allisya Care Premier Plus.

Untuk masalah kehilangan kemampuan bekerja, anda harus mengandalkan asuransi penyakit kritis. Di Allianz tersedia tiga opsi produk, yaitu Rider CI+ (49 penyakit kritis tahap lanjut), CI100 (100 kondisi penyakit kritis mulai tahap awal), dan Flexi CI (88-168 kondisi penyakit kritis, tersedia tahap lanjut saja dan mulai tahap awal).

Silakan menghubungi saya untuk mendapatkan ilustrasi produk. Premi mulai 1 juta per bulan, sudah bisa mendapatkan yang proteksi terbaik untuk biaya penyakit kritis. []

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *