Kebutuhan hidup manusia ada yang dapat diduga dan ada yang tidak dapat diduga.
Kebutuhan hidup yang dapat diduga, misalnya makan-minum, pakaian, sekolah anak, cicilan rumah, cicilan kendaraan, liburan, hingga dana pensiun.
Kebutuhan hidup yang tidak dapat diduga, misalnya sakit, kecelakaan, kematian anggota keluarga, rumah tiba-tiba bocor, rumah kebakaran, rumah kena gempa bumi atau banjir, kendaraan mengalami tabrakan, kerusakan barang, hingga kehilangan dompet dan surat-surat penting.
Bagaimana memenuhi kebutuhan hidup yang dapat diduga? Untuk kebutuhan jangka pendek, tentunya dengan penghasilan. Tapi untuk kebutuhan yang sifatnya jangka panjang, seperti sekolah anak dan dana pensiun, maka harus menabung atau investasi. Dan sumber dana untuk tabungan atau investasi tidak lain dari penghasilan juga. Jadi, penghasilan janganlah dihabiskan semuanya untuk kebutuhan jangka pendek, tapi alokasikan juga untuk kebutuhan jangka panjang.
Bagaimana memenuhi kebutuhan hidup yang tidak dapat diduga?
Ada dua cara. Untuk kebutuhan tak terduga yang jumlahnya tidak besar, bisa menggunakan dana darurat. Misalnya untuk rumah bocor, kehilangan surat berharga, atau sakit yang ringan. Jadi, dana darurat harus selalu ada dalam tabungan anda. Menurut para perencana keuangan, dana darurat disarankan sebesar 6-12 kali penghasilan bulanan.
Tapi untuk kebutuhan tak terduga yang jumlahnya besar, misalnya sakit yang memerlukan rawat inap, sakit kritis, cacat tetap, kematian pencari nafkah, kebakaran rumah, dan tabrakan mobil, tak ada lain harus dengan asuransi. Dana darurat bisa habis atau bahkan kurang jika kebutuhannya besar.
Asuransi adalah solusi praktis untuk menghadapi kebutuhan keuangan yang besar yang bisa datang tak terduga. Kenapa dikatakan praktis? Karena begitu pengajuan asuransi disetujui, sejumlah uang yang besar sudah siap untuk digunakan kapan pun dibutuhkan. Tidak perlu menunggu lama.
Walaupun begitu, ada beberapa syarat dan ketentuan yang berlaku, seperti adanya masa tunggu 12 bulan untuk penyakit tertentu pada asuransi kesehatan, atau masa tunggu 90 hari pada asuransi penyakit kritis. Artinya, lebih awal punya asuransi, itu lebih baik. Tapi masa tunggu ini masih lebih singkat dibanding harus mengumpulkan uang sendiri.
Pada saat yang sama, asuransinya pun harus tepat karena asuransi ada bermacam-macam tergantung risiko yang ditanggung. Satu macam asuransi untuk satu jenis risiko.
Di antara jenis asuransi yang perlu dimiliki yaitu:
- Asuransi kesehatan => untuk risiko sakit yang memerlukan rawat inap atau pembedahan
- Asuransi penyakit kritis => untuk risiko penyakit kritis
- Asuransi cacat tetap => untuk risiko cacat tetap, baik akibat sakit ataupun kecelakaan
- Asuransi jiwa => untuk risiko meninggal dunia.
- Asuransi properti => untuk risiko kebakaran, banjir, badai, gempa, dll pada rumah atau properti lainnya.
- Asuransi kendaraan => untuk risiko kecelakaan kendaraan
Empat yang pertama terkait risiko pada tubuh fisik, dua yang terakhir terkait risiko pada properti yang bernilai tinggi. Kesemuanya perlu diasuransikan karena bisa menimbulkan kebutuhan tak terduga yang dampaknya besar.
Demikian. []
Untuk konsultasi tentang asuransi Allianz, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Business Partner Allianz)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asepsopyan.asn@gmail.com | Youtube: