asuransi vs investasi

Banyak orang belum bisa membedakan antara asuransi dengan investasi. Mereka menganggap asuransi itu sama dengan nabung. Ketika mereka ikut asuransi dan membayar premi, mereka berharap uangnya masih utuh atau setidaknya akan kembali beberapa tahun kemudian.

Dan mereka seringkali tidak peduli dengan manfaat asuransinya. Misalnya ketika ditanya berapa uang pertanggungan jiwa, mereka tidak tahu. Atau ada manfaat apa lagi selain untuk meninggal, dan seberapa besar manfaatnya, mereka tidak memperhatikan.

Yang terjadi kemudian, setelah sekian tahun menyetor premi dan ingin menarik dananya, mereka terkejut karena dana yang bisa diambil ternyata jauh lebih sedikit daripada total yang sudah disetorkan.

Dan ramai-ramailah mereka komplain ke perusahaan asuransi dan juga ke agen yang mengajak mereka.

Ya, memang ada andil agen dalam pemahaman para nasabah mengenai asuransi. Banyak agen, sama dengan nasabah, mengira bahwa produk asuransi yang mereka tawarkan itu bertujuan untuk investasi. Atau jika pun cukup paham tentang produk, tetap yang ditawarkan kepada nasabah lebih ke sisi investasinya.

Tapi agen pun tak bisa sepenuhnya disalahkan. Mereka memperoleh pemahaman seperti itu karena didikan dari leader dan perusahaan. Ya, setidaknya itulah yang terjadi pada dua dekade awal munculnya PAYDI (Produk Asuransi Yang Dikaitkan Dengan Investasi) alias unitlink.

Bahkan sebelum ada unitlink, produk yang banyak dijual adalah asuransi jiwa tradisional terutama whole life dan endowment. Khusus endowment, produk ini sering dipasarkan dengan label asuransi pendidikan dan asuransi pensiun. Asuransi pendidikan menjanjikan dana tunai saat anak masuk sekolah, asuransi pensiun menjanjikan dana tunai saat peserta memasuki usia pensiun.

Artinya, selama beberapa dekade, masyarakat dan juga agen diajarkan bahwa asuransi itu sama dengan tabungan. Dan ketika muncul produk unitlink, pemahaman itu masih terbawa, bahkan menjadi strategi perusahaan asuransi untuk memasarkan unitlink sebagai produk asuransi sekaligus investasi, dengan cara pemasarannya lebih menonjolkan sisi investasinya.

Setelah akhir-akhir ini banyak masyarakat yang komplain karena nilai investasi di polis unitlink mereka jauh lebih kecil daripada yang sudah disetorkan, tampaknya perlu bagi semua pihak untuk kembali ke pemahaman asuransi dan investasi yang sebenarnya.

Masyarakat harus bisa membedakan apa itu asuransi dan apa itu investasi. Jika ingin berasuransi, pilihlah produk asuransi yang sesuai untuk risiko yang ingin dilindungi. Dan jika ingin berinvestasi, pilihlah alat investasi yang sesuai dengan tujuan investasi, dan jelas bukan di produk yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi.

Perusahaan asuransi pun harus menyediakan produk-produk asuransi yang sesuai dengan pengertian asuransi sebagai alat untuk perlindungan dari risiko. Termasuk kalaupun masih ingin mempertahankan unitlink sebagai portofolio produk unggulan, tawarkanlah sebagai produk asuransi dan bukan sebagai sarana investasi.

Jadi, apa bedanya asuransi dengan investasi?

1. Asuransi bertujuan melindungi uang supaya tidak habis, investasi bertujuan mengembangkan uang supaya tambah banyak.

Misalnya anda punya uang 100 juta. Dengan asuransi, anda mencuil sedikit uang tsb, misalnya 5 juta per tahun, untuk mendapatkan perlindungan asuransi kesehatan. Dengan demikian, anda tidak perlu kehilangan seluruh uang anda jika terjadi sakit.

Sedangkan dengan investasi, misalnya anda punya uang 100 juta, anda berpikir bagaimana caranya supaya dalam beberapa tahun ke depan uang tsb menjadi lebih banyak.

Jadi, asuransi itu bersifat pertahanan, sedangkan investasi bersifat pengembangan.

2. Asuransi itu jaga-jaga dari hal-hal tidak diinginkan yang bisa terjadi kapan saja, investasi itu persiapan untuk hal-hal yang diinginkan di masa depan.

Hal-hal tidak diinginkan yang bisa terjadi kapan saja misalnya rawat inap, sakit kritis, kecelakaan, cacat tetap, dan meninggal dunia. Kapan saja itu mungkin tahun depan, mungkin bulan depan, atau bahkan mungkin esok hari, kita tak pernah tahu. Datangnya kejadian-kejadian tersebut tidak memandang apakah kita sudah punya uang atau tidak. Untuk itulah kita butuh asuransi supaya dampak keuangannya bisa ditanggulangi atau diminimalkan.

Sedangkan hal-hal yang diinginkan di masa depan itu contohnya pendidikan anak, ibadah haji, liburan, dan pensiun. Semua itu sama-sama butuh dana, tapi waktunya bisa diketahui atau direncanakan sehingga setiap orang bisa mempersiapkannya sejak jauh-jauh hari. Cara mempersiapkannya ialah dengan investasi (jika jangka waktunya relatif panjang) atau menabung (jika jangka waktunya pendek, kurang dari satu tahun).

3. Asuransi itu jangka pendek, investasi itu jangka panjang.

Asuransi itu bersifat jangka pendek karena nilai dari manfaat asuransi akan semakin mengecil seiring waktu. Misalnya anda punya uang pertanggungan jiwa 1 miliar, saat ini nilainya mungkin terasa besar, tapi semakin lama nilainya semakin mengecil karena faktor inflasi. Oleh karena itu, setiap periode tertentu, misalnya setiap 5 tahun, uang pertanggungan asuransi harus ditinjau dan jika perlu ditingkatkan (upgrade).

Atau asuransi kesehatan, plan kamar 750 ribu 10 tahun lalu mungkin cukup untuk mendapatkan kamar VIP, tapi sekarang tidak lagi. Jadi, asuransi kesehatan anda perlu diperbaharui.

Sedangkan investasi itu jangka panjang karena keuntungan investasi akan semakin membesar seiring waktu. Semakin panjang masa investasi, keuntungan yang dihasilkannya akan semakin besar.

4. Asuransi itu tidak butuh waktu untuk menjadi besar, investasi itu butuh waktu untuk menjadi besar.

Ini perbedaan lain yang harus disadari. Banyak orang menolak asuransi karena mendingan uangnya ditabung atau diinvestasikan saja. Padahal jika musibah datang dalam waktu dekat, tentu tabungannya belum banyak dan yang belum banyak itu bisa habis semuanya dalam sekejap. Dengan asuransi, dalam waktu singkat telah tersedia sejumlah besar dana untuk menanggulangi dampak dari musibah yang bisa terjadi kapan saja, karena asuransi itu memakai prinsip berbagi risiko di antara sejumlah orang.

Contoh: uang 5 juta di asuransi akan segera menyediakan dana hingga miliaran rupiah jika terjadi sakit atau meninggal. Tapi uang 5 juta jika diinvestasikan, akan butuh ratusan tahun untuk menjadi miliaran, itu pun jika caranya benar.

5. Asuransi itu kekuatan bersama, investasi itu kekuatan sendiri.

Untuk mengantisipasi hal-hal yang datangnya tidak terduga, mana yang lebih efektif: melakukannya sendirian atau melakukannya bersama-sama?

Asuransi, baik konvensional maupun syariah, bisa mengumpulkan dana besar secara cepat karena ada banyak orang yang terlibat di dalamnya sebagai peserta. Setiap peserta merelakan uangnya dipakai untuk membayar klaim peserta lain, dan tidak keberatan jika dirinya sendiri tidak memperoleh uang klaim (artinya tidak terjadi musibah).

Sedangkan investasi adalah murni uang sendiri berikut pengembangannya. Nilai investasi pada produk unit-link adalah milik tiap-tiap peserta, tidak tercampur sama sekali dengan uang dari peserta lain. Dalam asuransi yang disebut “asuransi pendidikan” pun, dana tahapan yang diterima peserta seluruhnya berasal dari uang sendiri, tidak ada sama sekali uang dari peserta lain.

6. Asuransi itu hangus, investasi (seharusnya) tidak hangus

Dalam perencanaan keuangan, asuransi itu bagian dari biaya seperti halnya pengeluaran untuk listrik dan telepon. Yang namanya biaya, tentu hangus alias tidak kembali. Dalam asuransi jenis unitlink pun, bagian premi yang dialokasikan untuk asuransi sifatnya hangus. Dan sebagai gantinya, kita memperoleh proteksi. Entah musibah terjadi atau tidak, kita tetap memperoleh proteksi. Proteksi tidak bisa dilihat atau diraba secara fisik, tapi bisa dirasakan dalam bentuk ketenangan.

Sedangkan investasi bukanlah biaya, melainkan cara kita mengembangkan uang sehingga menjadi lebih besar dari sebelumnya. Dalam investasi ada biayanya, tapi sebisa mungkin carilah instrumen investasi yang paling minim biayanya, supaya hasilnya lebih maksimal. Dan investasi itu mestinya tidak hangus, kecuali anda menaruh uang anda di investasi bodong (atau di produk asuransi seperti unitlink).

Demikian. []


 

Untuk konsultasi tentang asuransi Allianz, silakan menghubungi saya:

Asep Sopyan (Agen Allianz, MDRT)

HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asepsopyan.asn@gmail.com | Youtube: 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *