Banyak orang terheran-heran, mengapa asuransi bisa memberikan manfaat proteksi yang begitu besar dibandingkan premi yang dibayarkan. Misalnya premi 1 juta per bulan, baru bayar 1 kali lalu kena musibah bisa dapat uang 1 miliar.
Kedengarannya asuransi itu too good to be true. Terlalu bagus untuk bisa dipercaya. Kok bisa?
Jawabnya: karena asuransi bukan tabungan.
Kalau tabungan, sampai mati pun sangat kecil kemungkinannya uang 1 juta tiap bulan bisa menjadi 1 miliar, karena untuk itu butuh waktu 1000 bulan alias 83 tahun.
Kalau bukan tabungan, lalu apa?
Asuransi adalah kumpulan sumbangan. Anda menyumbang dan ribuan orang lainnya menyumbang. Maka dalam sekejap terkumpul uang dalam jumlah yang banyak, yang siap-siaga untuk dikeluarkan jika sewaktu-waktu ada penyumbang yang butuh bantuan.
Mungkin saja di antara yang butuh bantuan itu anda. Maka jika anda ingin dibantu, membantulah lebih dahulu. Inilah baru fair namanya.
Orang yang di saat masih sehat tidak mau ikut asuransi, tapi setelah terasa sakit baru tergerak ikut asuransi, hakikatnya adalah orang yang hanya mementingkan diri sendiri. Ingin dibantu ketika sakit, tapi tidak mau membantu ketika sehat.
Di asuransi pemerintah (BPJS), hal seperti ini dimungkinkan. Banyak orang yang ketika sehat tidak mau ikut program JKN dari BPJS, tapi ketika sudah sakit barulah daftar BPJS. Hal semacam ini tidak bisa dilakukan di asuransi swasta.
Asuransi Syariah dan Asuransi Konvensional
Konsep asuransi sebagai kumpulan sumbangan disebutkan secara eksplisit dalam asuransi syariah. Dalam asuransi syariah, peserta asuransi mengadakan perjanjian dengan para peserta lainnya untuk saling tolong-menolong (ta’awun) dengan bersama-sama mengumpulkan dana hibah yang disebut tabarru. Dana tabarru merupakan milik para peserta, digunakan hanya untuk membantu para peserta yang mengalami musibah yang dipertanggungkan, dan tidak bisa digunakan untuk keperluan lain. Sedangkan pihak perusahaan asuransi hanyalah sebagai pengelola yang mendapat imbalan atas dasar akad wakalah bil ujrah.
Dalam asuransi konvensional, kata-kata semacam tolong-menolong tidak disebutkan secara eksplisit, tapi sebetulnya semua orang sama-sama tahu bahwa uang yang dipakai perusahaan asuransi untuk membayar klaim sebetulnya berasal dari kumpulan premi para nasabah. Bedanya dengan asuransi syariah, status uang tersebut telah menjadi milik perusahaan, sehingga secara prinsip perusahan berhak menggunakannya untuk apa saja atau mau diinvestasikan ke mana, yang penting ketika nasabah hendak klaim uangnya ada.
Bagaimana dengan Asuransi yang Ada Tabungannya?
Bagaimana dengan produk asuransi yang ada tabungan atau nilai tunai, apakah juga bukan tabungan?
Ya, untuk unsur tabungannya memang tabungan, walaupun berbeda dengan tabungan biasa, tapi untuk unsur asuransinya bukan tabungan melainkan kumpulan sumbangan.
Beda tabungan dengan asuransi:
- Unsur tabungan butuh waktu untuk menjadi besar, karena berasal dari uang sendiri.
- Unsur asuransinya dalam sekejap langsung tersedia nilai yang besar, karena berasal dari kumpulan sumbangan para tertanggung semuanya.
Demikian. []
Untuk konsultasi tentang asuransi Allianz, silakan menghubungi saya:
Asep Sopyan (Agen Allianz, MDRT)
HP/WA: 082-111-650-732 | Email: asepsopyan.asn@gmail.com | Youtube: